Desripsi
UBAH "IMAGE" MAKANAN POKOK ORANG INDONESIA
disusun oleh
Deni Purnama
I.PENDAHULUAN
PEMERINTAH berdalih hampir seluruh rakyat Indonesia makanan pokoknya adalah beras,
maka dianggap perlu untuk melakukan campur tangan terhadap harga beras dengan menetapkan harga minimum
dan sekaligus menentukan patokan harga tertinggi. Adapun tujuan dari intervensi pemerintah tersebut adalah untuk menciptakan stabilitas
politik sekaligus juga stabilitas harga beras dengan dalih demi kepentingan rakyat. Tetapi sebenarnya hanya kepentingan sisi kepentingan politik.
Sementara ada persoalan yang paling mendasar kenapa kita sebagai bangsa Indonesia sangat rentan dengan perberasan, karena memang
telah dibentuk sedemikian rupa agar kondisi ini dapat dipakai sebagai kendali kaum politikus yang sedang menari di lini kekuasaan
dengan alasan stabilitas dan sebagainya. Ditambah lagi peran kaum importir dan pengusaha beras yang ikut memancing
di air keruh dengan harapan demi keuntungan usahanya. Sedangkan kaum petani sebagai mayoritas dari penduduk di negeri ini,
ibaratnya sudah jatuh ditimpa tangga pula.
Sementara kelemahan pertanian di Indonesia pada umumnya masih terletak pada kelemahan penanganan pascapanen.
Misalnya belum adanya teknologi yang merakyat untuk melakukan penyimpanan bahan pangan. Masih langkanya industri pengolahan
sehingga beras yang saat ini dapat disimpan secara tradisional dalam jangka waktu yang lama masih dianggap sebagai produk unggulan.
Semakin merosotnya lahan-lahan produktif untuk pertanian padi memang juga menjadi dilema yang serius, sementara rakyat Indonesia
yang sudah telanjur enak makan beras semakin bertambah. Kurangnya perhatian pemerintah pusat dan daerah terhadap petani juga turut menjadi pemicu
akan alih fungsi lahan pertanian dan pindahnya tenaga kerja ke sektor lain yang dianggap dapat menjanjikan pendapatan yang lebih besar.
Dilema bagi petani, komponen-komponen produksi beras seperti pupuk, obat-obatan, bahan bakar atau suku cadang traktor, kenaikan upah pekerja
, juga menjadi rintangan besar untuk meningkatkan kesejahteraannya, ditambah lagi kurangnya subsidi terhadap petani bahkan saat ini hampir tidak ada.
Sehingga, kalaupun ada petani ingin melakukan diversifikasi terhadap lahannya terbentur keterbatasan modal, apalagi bunga bank juga tinggi.
Sebenarnya ada sumber daya lain yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan kalau sebagai negara kepulauan dengan segala keanekaragaman sumber daya hayati dan
nonhayati dapat diolah secara maksimal. Kita bisa lihat bahwa kita punya laut untuk menghasilkan ikan, kita punya daerah misalnya
untuk menghasilkan jagung, kita punya daerah untuk menghasilkan ubi, komoditi perkebunan dan lain sebagainya, yang semuanya sangat lemah
pada penanganan pascapanen dan teknologi pendukungnya.
Yang penting sekarang adalah bagaimana mengubah image bahwa makanan pokok orang Indonesia bukanlah hanya beras
. Kalau sebagai orang Indonesia kita malu makan gaplek, itu hanyalah karena kurangnya teknologi untuk mengolah gaplek
menjadi makanan yang lebih prestisius lagi misalnya mengolahnya menjadi roti. Begitu juga dengan jagung, bagaimana mengolah jagung menjadi makanan siap santap
yang menunjukkan makanan tersebut layak dikonsumsi oleh siapa saja termasuk seorang presiden sekalipun, dengan memberikan kemasan yang menarik.
Janji-janji seorang politikus yang sekarang sedang berkuasa, yang dulunya semasa kampanye akan melakukan revitalisasi sektor pertanian hanyalah mimpi belaka
dan akhirnya rakyat yang sudah telanjur terpesona hanya bisa gigit jari.
B.GAPLEK MAKANAN YANG LEZAT
Serealia dan umbi-umbian banyak tumbuh di Indonesia. Produksi serealia
terutama beras sebagai bahan pangan poko dan umbi-umbian cukup tinggi.
Begitu pula dengan bertambahnya penduduk, kebutuhan akan serealia dan
umbi-umbian sebagai sumber energi pun terus meningkat. Tanaman dengan
kadar karbohidrat tinggi seperti halnya serealia dan umbi-umbian pada
umumnya tahan terhadap suhu tinggi. Serealia dan umbi-umbian sering
dihidangkan dalam bentuk segar, rebusan atau kukusan, hal ini tergantung dari
selera.
Usaha penganekaragaman pangan sangat penting artinya sebagai usaha untuk
mengatasi masalah ketergantungan pada satu bahan pangan pokok saja.
Misalnya dengan mengolah serealia dan umbi-umbian menjadi berbagai bentuk
awetan yang mempunyai rasa khas dan tahan lama disimpan. Bentuk olahan
tersebut berupa tepung, gaplek, tapai, keripik dan lainya. Hal ini sesuai dengan
program pemerintah khususnya dalam mengatasi masalah kebutuhan bahan
pangan,terutamanon-beras.
Ubi kayu atau singkong merupakan salah satu bahan makanan sumber
karbohidrat (sumber energi).
KOMPONEN | KADAR |
Kalori | 146,00 kal |
Air | 62,50 garm |
Phosphor | 40,00 mg |
Karbohidrat | 34,00 gram |
Kalsium | 33,00 mg |
Vitamin c | 30,00 mg |
Protein | 1,20 gram |
Besi | 0,70 mg |
Lemak | 0,30 gram |
Vitamin B 1 | 0,06 mg |
Berat dapat di makan | 75,00 |
Singkong dalam keadaan segar tidak tahan lama.Untuk pemasaran yang memerlukan waktu lama,singkong
harus di olah dulu menjadi bentuk lain yang lebih awet,seperti gaplek,dll.
Gaplek : singkong yang telah dibersihkan diiris tipis memanjang
lalu di jemur hingga kering.
Gatot : sedikit berbeda dari gaplek. Dibiarkan di udara terbuka
(panas, hujan, siang dan malam) selama beberapa hari hingga berwarna kecoklatan (atau hitam).
Jika hendak dikonsumsi gatot dicuci, lalu dikukus hingga empuk. dimakan bersama parutan kelapa.
rasanya asin dan kenyal.
.Deni purnama(cikoneng)Cms
0 komentar:
Posting Komentar