Lapan Sosialisasikan Fenomena Cuaca Antariksa 2012 di UNJ
|
Jakarta, Lapan.go.id, Selasa (9/2), Lapan dan Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menyelenggarakan seminar bertajuk Fenomena Cuaca Antariksa 2012 dan Keterkaitannya dengan Jaringan Telekomunikasi. Seminar berlangsung di Aula Perpustakaan UNJ Rawamangun, Jakarta Timur.
Pembicara dalam seminar ini adalah Kepala Bidang Matahari dan Antariksa Lapan, Dra. Clara Yono Yatini, M. Sc. dan Kepala Divisi Post Sales NCS PT Indosat, Ir. Suwono, MT. Dalam presentasinya, Clara menjelaskan mengenai asal adanya isu kiamat 2012 dan badai matahari. Sementara itu, Suwono menjelaskan mengenai upaya-upaya untuk mengatasi dampak bencana alam tersebut terhadap jaringan telekomunikasi. Clara menjelaskan, isu kiamat 2012 dipercaya berasal dari ramalan Suku Maya. Setelah ditelaah, ternyata, tahun tersebut merupakan akhir dari kalender panjang Suku Maya. ”Namun, selama ini suku di Amerika itu mengatakan bahwa mereka tidak pernah meramalkan kehancuran dunia pada 2012”, kata Clara. Ia mengungkapkan, dari hasil pengamatan para peneliti, pada tahun itu memang diprediksi akan terjadi fenomena alam, yaitu badai matahari. Menurut Clara, badai matahari merupakan siklus sebelas tahun. Badai tersebut tidak perlu ditakutkan karena telah terjadi selama ratusan tahun. ”Badai matahari yang akan terjadi pada 2012 tidak mengakibatkan kehancuran bumi, melainkan hanya berdampak terhadap teknologi tinggi”, kata Clara. Ia menambahkan, contoh teknologi yang akan terkena dampak badai ini adalah satelit. Badai matahari dapat membuat satelit hilang kendali dan merusak solar cell. Akibatnya, komunikasi dengan menggunakan satelit akan terputus. Clara mengatakan, pada 2012 merupakan puncak siklus matahari. Pada tahun itu, aktivitas matahari akan meninggi yang ditandai dengan banyaknya sunspot (bintik hitam) dan flare(jilatan matahari). Hal ini menyebabkan peningkatan angin dan gelombang elektromagnet yang terpancar dari matahari. Peristiwa itu disebut badai matahari. Selain sunspot dan flare, menurut Clara, matahari juga memiliki aktivitas lainnya yaitu medan magnet, lontaran massa korona, angin surya, dan partikel energetik. Semua aktivitas ini disebut cuaca antariksa. Sementara itu, Suwono menjelaskan, kemungkinan putusnya telekomunikasi satelit akibat badai matahari dapat diatasi. Cara mengatasinya adalah dengan menggunakan backbone di bumi, misalnya fiber optik. Dengan demikian, komunikasi dapat terus berjalan saat terjadi badai matahari. | ||
Sumber: Humas/M |
0 komentar:
Posting Komentar