PROFESI GURU SEBUAH PANGGILAN ILLAHI
Banyak pendapat maupun ungkapan yang berkenaan dengan guru. Orang
Jawa mengistilahkan guru dengan “orang yang harus digugu dan ditiru”.
Guru kencing berdiri murid kencing berlari. Guru pahlawan tanpa tanda
jasa.
Bila ditinjau dari asal bahasa, guru berasal dari bahasa sansekerta. Arti harfiyanya adalah “berat” Sedang dalam Bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk kepada pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.
Profesi guru belum menjadi cita-cita bagi para siswa, mereka lebih memilih cita-cita menjadi dokter, arsitektur, pilot dan lain-lain. Bila diprosentasikan maka hanya 0,1% yang mempunyai cita-cita menjadi guru. Pernah seorang siswa bertanya kepada penulis : “Ibu gajinya berapa?” Saya lantas bertanya : “Kenapa kamu bertanya begitu?” Ia menjawab, “Ya Bu saya ingin jadi guru, jadi saya mau tau berapa gajinya”. Kemudian saya menjawab dengan memberinya pengertian bahwa esensi menjadi seorang pengajar bagi Ibu adalah kebahagiaan memberikan ilmu kepada anak didik. Bukan semata nilai rupiah yang diterima.
Profesi guru masih kurang diminati menjadi cita-cita para siswa, namun pada realitanya banyak orang yang berminat menjadi guru apapun motivasinya. Terbukti dengan banyaknya pendaftar CPNS yang membludak setiap tahunnya. Sepertinya profesi guru dijadikan sebagai profesi alternatif dari pada nganggur.
Profesi guru sering dilecehkan dan dimarginalkan, hal ini karena sering dihubungkan dengan penampilan seorang guru yang lusuh, sederhana dan berpenghasilan pas-pasan.
Bila ditinjau dari asal bahasa, guru berasal dari bahasa sansekerta. Arti harfiyanya adalah “berat” Sedang dalam Bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk kepada pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.
Profesi guru belum menjadi cita-cita bagi para siswa, mereka lebih memilih cita-cita menjadi dokter, arsitektur, pilot dan lain-lain. Bila diprosentasikan maka hanya 0,1% yang mempunyai cita-cita menjadi guru. Pernah seorang siswa bertanya kepada penulis : “Ibu gajinya berapa?” Saya lantas bertanya : “Kenapa kamu bertanya begitu?” Ia menjawab, “Ya Bu saya ingin jadi guru, jadi saya mau tau berapa gajinya”. Kemudian saya menjawab dengan memberinya pengertian bahwa esensi menjadi seorang pengajar bagi Ibu adalah kebahagiaan memberikan ilmu kepada anak didik. Bukan semata nilai rupiah yang diterima.
Profesi guru masih kurang diminati menjadi cita-cita para siswa, namun pada realitanya banyak orang yang berminat menjadi guru apapun motivasinya. Terbukti dengan banyaknya pendaftar CPNS yang membludak setiap tahunnya. Sepertinya profesi guru dijadikan sebagai profesi alternatif dari pada nganggur.
Profesi guru sering dilecehkan dan dimarginalkan, hal ini karena sering dihubungkan dengan penampilan seorang guru yang lusuh, sederhana dan berpenghasilan pas-pasan.
0 komentar:
Posting Komentar