SELAMAT DATANG DI:http://ahmadsyahbio.tk atau ahmadsyahbio.blogspot.com Sebagai kumpulan bacaan di ambil dari berbagai sumber untuk menambah pengetahuan kita semoga bermanfaat silahkan tinggalkan komentar anda...terimakasih.

Jumat, 19 Februari 2010

Memasyarakatkan Bioteknologi Sejak Dini



Memasyarakatkan Bioteknologi Sejak DiniPDFPrintE-mail
Tuesday, 30 November 1999 00:00
by : Fransiskus Saverius Herdiman
Tanggal 3-10 Maret digelar road show bioteknologi pertama bertajuk [ES][SQ]iBiotech 2008[ES][SQ].Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
by : Fransiskus Saverius Herdiman
Tanggal 3-10 Maret digelar road show bioteknologi pertama bertajuk [ES][SQ]iBiotech 2008[ES][SQ].Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Perkembangan bioteknologi dewasa ini tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekuler, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika dan sebagainya.
Bioteknologi sederhana sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu. Misalnya dalam bidang teknologi pangan yakni dalam pembuatan bir, roti dan keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan.
Pada masa kini, bioteknologi berkembang pesat. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi seperti rekayasa genetika, kultur jaringan, rekomendasi DNA, kloning dan sebagainya. Teknologi ini memungkinkan manusia memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker, atau AIDS. Selain bidang kesehatan, pengembangan bioteknologi juga mendatangkan keuntungan ekonomi yang menjanjikan.
Peneliti senior pada Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Baharudin Tappa, mengatakan, pengembangan bioteknologi bisa menggerakkan roda perekonomian bangsa, dan karena itu sangat penting dikembangkan.
Selama ini, laboratorium bioteknologi LIPI mengembangkan penelitian untuk tiga bidang yaitu pertanian, yakni pembuatan bibit unggul (padi, jagung dan tanaman lain). Selain itu bidang peternakan seperti sapi. Dan bidang kesehatan yang bisa diterapkan dalam industri farmasi.
"Hasil riset laboratorium bioteknologi LIPI sudah banyak dimanfaatkan masyarakat. Ada beberapa riset yang selama ini masih dalam tahab uji coba, seperti sapi perah, dan sapi potong," ujar Baharudin.
Pendiri dan pengelola Indonesia Biotecnology Students Forum (IBSF) Kalman Emry Wijaya mengatakan, kebutuhan tenaga kerja untuk pekerjaan biotek saat ini terus berkembang. Misalnya biofuel, pengobatan melalui bioteknologi yakni terapi gen, stem cell serta bioteknologi agrikultur.
Berbagai hasil riset dan temuan bioteknologi yang digunakan itu kata Kalman, belum sebanding dengan sumber daya yang kita miliki. Padahal, sebagai salah satu negara yang kaya sumber daya bioteknologi, Indonesia sebenarnya bisa jauh lebih berkembang.
Humas ‘iBiotech 2008[ES][SQ] Hosea S. Handoyo mengatakan, sejauh ini masyarakat Indonesia hanya mengenal produk-produk bioteknologi tradisional seperti tahu, tempe, dan kecap. Sedangkan bioteknologi modern seperti teknologi enzim dan manipulasi DNA masih kurang dimanfaatkan.
Road Show iBiotech
Menurut Kalman Wijaya, kurangnya minat dan belum berkembangnya pendidikan bioteknologi di Indonesia disebabkan oleh beberapa alasan. Pertama, masih terbatasnya pengetahuan tentang bioteknologi. Selama ini, kata Kalman, pendidikan bioteknologi hanya sebatas untuk akademisi di perguruan tinggi, tapi sangat terbatas untuk sekolah menengah, baik guru maupun siswanya. Kedua, karena masih sedikitnya investor bioteknologi. Ketiga, biaya riset bioteknologi yang mahal.
Untuk memperkenalkan dan meningkatkan minat bioteknologi, Baharuddin menyarankan agar pendidikan bioteknologi dimulai sejak tingkat SD dan SMP, bukan hanya sebatas pada tingkatan SMA. "Seharusnya, pendidikan bioteknologi masuk kurikulum sejak tingkatan sekolah dasar (SD)," ujar Burhanudin.
Pada tingkat SD perludiperkenalkan pendidikan bioteknologi tradisional seperti fermentasi dalam pembuatan tempe, atau pengenalan tentang mikroba. Sedangkan pada tingkat SMA mulai diperkenalkan bioteknologi modern yakni tentang gen, DNA. Selain itu, pendidikan bioteknologi juga perlu dikembangkan dengan cara yang menarik dan atraktif. "Misalnya dapat dimulai dengan memperkenalkan bioteknologi dengan talkshow maupun pameran eksperimen," ujar Kalman.
Dalam rangka memperkenalkan bioteknologi secara menarik kepada masyarakat dan siswa, Indonesia Biotechnology Students Forum (IBSF) dengan dukungan Genomic Network for Young Scientists (GeNeYouS) Belanda serta Netherlands Education Support Office (NESO) Indonesia, akan menggelar road show akbar bioteknologi.
Menurut Hosea, road show bertajuk iBiotech ini merupakan acara pertama di Indonesia. Road showdidukung Kementerian Riset dan Teknologi Indonesia, HAN University of Applied Sciences Belanda, Agricinal, Innogene Kalbiotech, Sanbe Farma, dan Ganesha Operation serta kerja sama dengan Netsains, Lab School Rawamangun Jakarta, Yayasan Taruna Bakti Bandung, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, dan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Ditambahkannya, iBiotech diadaptasi dari BioPop, sebuah program pengenalan sains kepada masyarakat di Eropa yang telah sukses di Bologna, Italia dan Delft, Belanda pada tahun 2005-2006. IBiotech 2008 akan menampilkan berbagai eksperimen bioteknologi interaktif dan menarik bagi pelajar kelas 7 hingga 12.
Selain itu calon mahasiswa dan mahasiswa dapat memperoleh informasi belajar bioteknologi serta beasiswa di dalam negeri dan Belanda dalam iBiotech 2008. Acara yang digelar mulai tanggal 3 sampai 10 Maret ini akan dilangsungkan di empat kota besar yakni, Jakarta (Lab School Rawamangun), Bandung (Kompleks Taruna Bakti), Yogyakarta (Fak. Farmasi UGM), dan Surabaya (Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga).
Sumber : http://jurnalnasional.com/
Foto : ibiotech-online.com dan www.infocomlaboratories.com
 

0 komentar:

Posting Komentar

RUANG RIUNG

MAU PASANG BANNER SILAHKAN: Kotak yang atas untuk gambar misal : http://images.cooltext.com/1478198.png Kotak Bawah untuk alamat blog misal: http://ahmadsyahbio.blogspot.com












>



KLIK TOMBOL ATAS
Related Posts with Thumbnails