Go Clean and Green: Konsorsium Bioteknologi Indonesia |
Written by Administrator |
Thursday, 11 February 2010 06:15 |
Dengan berakhirnya program 100 hari dan dimulainya tahun I program Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, Pengurus Konsorsium Bioteknologi Indonesia (KBI) yang dipimpin oleh Bambang Prasetya, Kepala Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI selaku ketua KBI, pada Jum'at 29 Januari 2010 menyampaikan pada Menristek Suharna Surapranata di ruang kerjanya, "9 Rekomendasi KBI untuk membangun Indonesia ke depan lebih baik".
Masa depan umat manusia diyakini dihadapkan pada perubahan yang sangat cepat karena perkembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu dengan adanya revolusi di bidang bioteknologi, teknologi digital, dan teknologi material. Bangsa Indonesia harus aktif berperan dalam dinamika ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat untuk menguasai dan memanfaatkannya secara arif bagi kesejahteraan umat dan keselamatan dunia. Indonesia dikaruniai keanekaragaman hayati yang melimpah dan merupakan mega diversitas terbesar kedua di dunia.
Bioteknologi sebagai ilmu pengetahuan dan teknologi inter-disiplin, dalam implementasinya yang optimal telah terbukti meningkatkan nilai tambah yang bermanfaat bagi pembangunan pada berbagai sektor kehidupan umat manusia dan kelestarian lingkungan hidup. Temuan-temuan di bidang bioteknologi telah dapat memberikan nilai tambah dan melestarikan keanekaragaman hayati, khususnya dalam sektor kesehatan, pertanian, industri dan lingkungan. Berbagai Lembaga-lembaga penelitian dan pengembangan bioteknologi telah menyiapkan tenaga-tenaga peneliti, membangun fasilitas dan merancang serta melaksanakan program riset dan pengembangan sesuai dengan bidang masing-masing yang tergabung dalam Konsorsium Bioteknologi Indonesia (KBI) agar dapat memperlancar lintasan dan mensinergikan informasi di bidang bioteknologi. KBI bertujuan untuk aktif berperan dalam penguasaan, pengembangan dan pemanfaatan bioteknologi secara optimal dan bijaksana bagi kesejahteraan umat dan kelestarian lingkungan melalui pengelolaan keanekaragaman hayati. KBI dengan visinya : "Bioteknologi untuk Indonesia sejahtera, aman dan kompetitif (PRO BIJAK) "Go Clean and Green",mengeluarkan 9 Rekomendasi mencakup :
1.Penerapan konsep zero waste dan clean production di seluruh sektor produksi dan distribusi,
2.Pengelolaan dan pemanfaatan biodiversitas Indonesia berbasis genomic,
3.Percepatan perakitan dan pengembangan bibit unggul berbasis biodiversitas dan bioteknologi molekuler untuk sektor produksi tanaman, ternak, ikan dan mikroba, 4.Pengembangan kemandirian bahan pembantu ram ah lingkungan untuk di seluruh sektor produksi,
5.Pengembangan obat dan supplemen murah untuk masyarakat,
6. Penerapan prinsip pengobatan presisi ilmiah "scientific precision theraphy" dan teknologi kesehatan untuk antisipasi penyakit,
7.Penguatan peran bioteknologi dalam pembangunan kelautan dan perikanan, dan
8.Penerapan teknologi cerdik (smart solution) untuk penanganan pencemaran dan konservasi sumber daya alam, serta
9.Pengembangan teknologi survival untuk kondisi darurat.
Rekomendasi ini disusun berdasarkan pemikiran dari para anggota KBI yang didasarkan pada pengalaman lapangan dan untuk menyikapi dinamika global dan regional yang berkaitan dengan pemanasan global, perubahan iklim, ancaman terhadap biodiversitas, kerusakan lingkungan dan sikap budaya masyarakat. “KBI meyakini bahwa bioteknologi sangat memegang peran dalam menghadapi masalah tersebut. Bioteknologi telah terbukti di berbagai negara di masa lampau dan sekarang sebagai salah satu "tools" yang handal dan merupakan "cross cut" teknologi di semua sektor.”Ujar Bambang Prasetya.(KBI/AS/humasristek)
Sumber : www.ristek.go.id
|
Last Updated on Thursday, 11 F |
0 komentar:
Posting Komentar