Korban Tewas Akibat Hawa Panas di Moskow Melonjak
Internasional / Rabu, 18 Agustus 2010 10:07 WIB
Metrotvnews.com, Moskow: Beberapa ribu warga Moskow diduga telah tewas pada Juli saja akibat hawa panas tahun ini yang tak pernah terjadi sebelumnya. Korban jiwa dapat bertambah pada Agustus.
Moskow, kota metropolitan dengan lebih dari 10 juta warga, telah diterpa hawa panas sejak Juni lalu. Temperatur harian kadang kala mencapai 40 derajat Celsius.
Krisis itu membuat layu seperti tanaman gandum di Rusia memangkas pertumbuhan ekonomi tahun ini dalam jumlah miliaran dolar AS dan menewaskan sedikitnya 54 orang akibat kebakaran hutan. Udara panas agak reda pada Selasa.
Dengan mengutip laporan oleh Kantor Registrasi Moskow, kemudian peneliti senior ekologi dan demografi di Akademi Sains Rusia, Boris Revich, mengatakan 5.840 lagi warga Moskow telah tewas pada Juli, lebih banyak dibandingkan dengan pada Juli tahun lalu.
Revich mengatakan ia percaya mayoritas besar korban jiwa tambahan telah disebabkan oleh hawa panas luar biasa. "Keadaan sangat mudah diramalkan," kata Revich pada suatu taklimat.
"Tetapi kami tak pernah memiliki pengalaman dalam memperkirakan panas yang sangat mengerikan ini, terutama karena kami tak pernah mengalami hawa panas seperti ini sebelumnya." (MI/ICH)
Moskow, kota metropolitan dengan lebih dari 10 juta warga, telah diterpa hawa panas sejak Juni lalu. Temperatur harian kadang kala mencapai 40 derajat Celsius.
Krisis itu membuat layu seperti tanaman gandum di Rusia memangkas pertumbuhan ekonomi tahun ini dalam jumlah miliaran dolar AS dan menewaskan sedikitnya 54 orang akibat kebakaran hutan. Udara panas agak reda pada Selasa.
Dengan mengutip laporan oleh Kantor Registrasi Moskow, kemudian peneliti senior ekologi dan demografi di Akademi Sains Rusia, Boris Revich, mengatakan 5.840 lagi warga Moskow telah tewas pada Juli, lebih banyak dibandingkan dengan pada Juli tahun lalu.
Revich mengatakan ia percaya mayoritas besar korban jiwa tambahan telah disebabkan oleh hawa panas luar biasa. "Keadaan sangat mudah diramalkan," kata Revich pada suatu taklimat.
"Tetapi kami tak pernah memiliki pengalaman dalam memperkirakan panas yang sangat mengerikan ini, terutama karena kami tak pernah mengalami hawa panas seperti ini sebelumnya." (MI/ICH)
0 komentar:
Posting Komentar