Pemimpin Afrika melakukan pertemuan di Chad untuk merumuskan ide menanam pohon yang membelah Afrika dari Senegal di Barat hingga Djibouti di timur.
Proyek Tembok Hijau Raksasa ini (The Great Green Wall) didukung oleh Uni Afrika dan bertujuan untuk menghentikan perluasan Gurun Sahara.
Sabuk pohon itu akan memiliki lebar 15 km dan panjang 7,7 km.
Inisiatif ini yang mulai diwacanakan lima tahun lalu, belum dimulai karena kekurangan dana dan beberapa ahli mengkhawatirkan pepohonan terebut tidak akan dikelola secara tepat.
Wartawan BBC Tidiane Sy di Senegal mengatakan bahwa inisiatif tersebut didukung sepenuhnya oleh Presiden Senegal Abdoulaye Wade.
Pemerintahannya telah membuat website yang didekasikan untuk Tembok Raksasa Hijau tersebut.
Di pertemuan tigkat tinggi Kopenhagen tahun lalu, delegasi Senegal membuat presentasi untuk proyek tersebut.
Dijelaskan bahwa tembok hijau tersebut akan melewati 11 negara dari timur ke barat.
Pohon tersebut harus “spesies tahan kekeringan” lebih disukai spesies asli dari wilayah yang ditanami. Website Tembok Hijau Raksasa menyodorkan 37 spesies yang cocok.
Diharapkan dengan inisiatif ini pepohonan akan memperlambat erosi tanah, memperlambat kecepatan angin dan membantu penyerapan air ke dalam tanah untuk menghentikan perluasan padang pasir.
Selain itu dalam presentasi tersebut juga dikatakan bahwa kandungan tanah yang lebih kaya akan membantu masyarakat sepanjang Sahel yang tergantung kepada tanah untuk penggembalaan ternak dan petanian.
Senegal mengatakan bahwa mereka telah menghabiskan US$ 2 juta untuk proyek itu dan masyarakatnya telah didorong untuk menanam pepohonan.
sumber :http://blognyajose.blogspot.com/2010/06/wow-tembok-pohon-raksasa-membelah.html
0 komentar:
Posting Komentar