SELAMAT DATANG DI:http://ahmadsyahbio.tk atau ahmadsyahbio.blogspot.com Sebagai kumpulan bacaan di ambil dari berbagai sumber untuk menambah pengetahuan kita semoga bermanfaat silahkan tinggalkan komentar anda...terimakasih.

Selasa, 02 Februari 2010

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BIOLOGI

Senin, 25 Januari 2010


PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BIOLOG


Oleh Dr. Elfis, M.Si. (26 Januari 2010)

Pembelajarn kontekstual (Contextual Teaching and learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni: konstruktivisme (Constructivism), bertanya (Questioning), menemukan ( Inquiri), masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan (Modeling), dan penilaian sebenarnya (Authentic Assessment)

PENGERTIAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

Merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga siswa memiliki pengetahuan/ keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan /konteks ke permasalahan/ konteks lainnya.
Merupakan konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong pebelajar membuat hubungan antara materi yang diajarkannya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat

PERBEDAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN TRADISIONAL

Kontekstual
• Menyandarkan pada pemahaman makna.
• Pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan siswa.
• Siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
• Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata/masalah yang disimulasikan.
• Selalu mengkaitkan informasi dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa.
• Cenderung mengintegrasikan beberapa bidang.
• Siswa menggunakan waktu belajarnya untuk menemukan, menggali, berdiskusi, berpikir kritis, atau mengerjakan proyek dan pemecahan masalah (melalui kerja kelompok).
• Perilaku dibangun atas kesadaran diri.
• Keterampilan dikembangkan atas dasar pemahaman.
• Hadiah dari perilaku baik adalah kepuasan diri. yang bersifat subyektif.
• Siswa tidak melakukan hal yang buruk karena sadar hal tersebut merugikan.
• Perilaku baik berdasarkan motivasi intrinsik.
• Pembelajaran terjadi di berbagai tempat, konteks dan setting.
• Hasil belajar diukur melalui penerapan penilaian autentik.

Tradisional
• Menyandarkan pada hapalan
• Pemilihan informasi lebih banyak ditentukan oleh guru.
• Siswa secara pasif menerima informasi, khususnya dari guru.
• Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis, tidak bersandar pada realitas kehidupan.
• Memberikan tumpukan informasi kepada siswa sampai saatnya diperlukan.
• Cenderung terfokus pada satu bidang (disiplin) tertentu.
• Waktu belajar siswa sebagian besar dipergunakan untuk mengerjakan buku tugas, mendengar ceramah, dan mengisi latihan (kerja individual).
• Perilaku dibangun atas kebiasaan.
• Keterampilan dikembangkan atas dasar latihan.
• Hadiah dari perilaku baik adalah pujian atau nilai rapor.
• Siswa tidak melakukan sesuatu yang buruk karena takut akan hukuman.
• Perilaku baik berdasarkan motivasi entrinsik.
• Pembelajaran terjadi hanya terjadi di dalam ruangan kelas.
• Hasil belajar diukur melalui kegiatan akademik dalam bentuk tes/ujian/ulangan.

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS

Pembelajaran Kontekstual dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja, bidang studi apa saja, dan kelas yang bagaimanapun keadaannya. Pendekatan Pembelajaran Kontekstual dalam kelas cukup mudah. Secara garis besar, langkahnya sebagai berikut ini.

• Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya
• Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik
• kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.
• Ciptakan masyarakat belajar.
• Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran
• Lakukan refleksi di akhir pertemuan
• Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara

TUJUH KOMPONEN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

1. Konstruktivisme
• Membangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman baru berdasar pada pengetahuan awal.
• Pembelajaran harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan
2. Inquiry
• Proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman.
• Siswa belajar menggunakan keterampilan berpikir kritis
3. Questioning (Bertanya)
• Kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa.
• Bagi siswa yang merupakan bagian penting dalam pembelajaran yang berbasis inquiry
4. Learning Community (Masyarakat Belajar)
• Sekelompok orang yang terikat dalam kegiatan belajar.
• Bekerjasama dengan orang lain lebih baik daripada belajar sendiri.
• Tukar pengalaman.
• Berbagi ide
5. Modeling (Pemodelan)
• Proses penampilan suatu contoh agar orang lain berpikir, bekerja dan belajar.
• Mengerjakan apa yang guru inginkan agar siswa mengerjakannya
6. Reflection ( Refleksi)
• Cara berpikir tentang apa yang telah kita pelajari.
• Mencatat apa yang telah dipelajari.
• Membuat jurnal, karya seni, diskusi kelompok
7. Authentic Assessment (Penilaian Yang Sebenarnya)
• Mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa.
• Penilaian produk (kinerja).
• Tugas-tugas yang relevan dan kontekstual

KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
• Kerjasama
• Saling menunjang
• Menyenangkan, tidak membosankan
• Belajar dengan bergairah
• Pembelajaran terintegrasi
• Menggunakan berbagai sumber
• Siswa aktif
• Sharing dengan teman
• Siswa kritis guru kreatif
• Dinding dan lorong-lorong penuh dengan hasil kerja siswa, peta-peta, gambar, artikel, humor dan lain-lain
• Laporan kepada orang tua bukan hanya rapor tetapi hasil karya siswa, laporan hasil pratikum, karangan siswa dan lain-lain

MENYUSUN RENCANA PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL

Dalam pembelajaran kontekstual, program pembelajaran lebih merupakan rencana kegiatan kelas yang dirancang guru, yang berisi skenario tahap demi tahap tentang apa yang akan dilakukan bersama siswanya sehubungan dengan topik yang akan dipelajarinya. Dalam program tercermin tujuan pembelajaran, media untuk mencapai tujuan tersebut, materi pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan authentic assessmennya.

Dalam konteks itu, program yang dirancang guru benar-benar rencana pribadi tentang apa yang akan dikerjakannya bersama siswanya.

Secara umum tidak ada perbedaan mendasar format antara program pembelajaran konvensional dengan program pembelajaran kontekstual. Sekali lagi, yang membedakannya hanya pada penekanannya. Program pembelajaran konvensional lebih menekankan pada deskripsi tujuan yang akan dicapai (jelas dan operasional), sedangkan program untuk pembelajaran kontekstual lebih menekankan pada skenario pembelajarannya.

Atas dasar itu, saran pokok dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berbasis kontekstual adalah sebagai berikut:

• Nyatakan kegiatan pertama pembelajarannya, yaitu sebuah pernyataan kegiatan siswa yang merupakan gabungan antara Standar Kompetensi, Kompetensi dasar, Materi Pokok dan Pencapaian Hasil Belajar.
• Nyatakan tujuan umum pembelajarannya.
• Rincilah media untuk mendukung kegiatan itu
• Buatlah skenario tahap demi tahap kegiatan siswa
• Nyatakan authentic assessmentnya, yaitu dengan data apa siswa dapat diamati partisipasinya dalam pembelajaran.

PERBEDAAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL

Karakteristik model pembelajaran kontekstual dalam penerapannya di kelas, antara lain :
1.Siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran
2.Siswa belajar dari teman melalui kerja kelompok, diskusi, saling mengoreksi
3.Pembelajaran dihubungkan dengan kehidupan nyata atau masalah
4.Perilaku dibangun atas kesadaran diri.
5.Keterampilan dikembangkan atas dasar pemahaman
6.Peserta didik tidak melakukan yang jelek karena dia sadar hal itu keliru dan merugikan.
7. Bahasa diajarkan dengan pendekatan komunikatif, yakni peserta didik diajak menggunakan bahasa dalam konteks nyata.

Karakteristik model pembelajaran konvensional dalam penerapannya di kelas, antara lain :
1.Siswa adalah penerima informasi
2.Siswa cenderung belajar secara individual
3.Pembelajaran cenderung abstrak dan teoritis
4.Perilaku dibangun atas kebiasaan
5.Keterampilan dikembangkan atas dasar latihan
6.Peserta didik tidak melakukan yang jelek karena dia takut hukuman
7.Bahasa diajarkan dengan pendekatan struktural

Pembelajaran kontekstual memiliki perbedaan dengan pembelajaran konvensional, tekanan perbedaannya yaitu pembelajaran kontekstual lebih bersifat student centered (berpusat kepada peserta didik) dengan proses pembelajarannya berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan peserta didik bekajar dan mengalami. Sedangkan pembelajaran konvensional lebih cenderung teacher centered (berpusat kepada pendidik), yang dalam proses pembelajarannya siswa lebih banyak menerima informasi bersifat abstrak dan teoritis.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

tolong dong di ketikkan juga nama buku referensinya, kan perlu !

Ahmadsyah mengatakan...

terimakasih untuk lebih lengkapnya kunjungi silah kan anda kometar atau usul di .>>>>>>>>>http://elfisuir.blogspot.com

Posting Komentar

RUANG RIUNG

MAU PASANG BANNER SILAHKAN: Kotak yang atas untuk gambar misal : http://images.cooltext.com/1478198.png Kotak Bawah untuk alamat blog misal: http://ahmadsyahbio.blogspot.com












>



KLIK TOMBOL ATAS
Related Posts with Thumbnails