SELAMAT DATANG DI:http://ahmadsyahbio.tk atau ahmadsyahbio.blogspot.com Sebagai kumpulan bacaan di ambil dari berbagai sumber untuk menambah pengetahuan kita semoga bermanfaat silahkan tinggalkan komentar anda...terimakasih.

Rabu, 24 Februari 2010

Akibat Sambaran Petir Pada Tubuh Manusia




Lingkungan kerja yang aman dan sehat adalah suatu idealisme yang sudah umum diterapkan baik di gedung-gedung yang dipadati banyak orang maupun lingkungan yang cukup banyak orang seperti perkantoran dan sebagainya. Sehubungan dengan bahaya sambaran baik langsung maupun tidak langsung yaitu terjadinya lompatan muatan ke tubuh maupun tegangan sentuh dan lainnya bisa membahayakan para pekerja yang ada di mana saja khususnya pada stasiun pemancar.
Seberapa besar dampak yang dapat terjadi bila arus sambaran petir dengan orde kiloAmpere tersebut mengalir pada tubuh manusia baik secara teknis dan secara medis akan dijelaskan berikut ini.
Pada Tahun 1934, Freiberger melakuk
an percobaan dan menemukan bahwa bila arus yang mengalir dari ujung satu tangan sampai satu kaki dengan tegangan sebesar 350 Volt, maka resistansi tubuh adalah 1500 , dan pada percobaan lain dengan tegangan 500 Volt didapati resistansi sebesar 1200 . Ketika arus mengalir terjadi penurunan nilai resistansi sebesar 25%, angka resistansi diukur setelah 3 detik ketika tegangan diberikan. Dengan tegangan 220 Volt, Sam (1966) mengukur resistansi tubuh sebesar 800 . Berbagai ilmuwan melakukan penelitian dan dapat diterima bahwa resistansi tubuh berkisar antara “500 – 1000 ”22 pada tegangan 1000 atau lebih (tegangan petir).
1 Arus Melalui Tubuh Manusia
Kemampuan tubuh manusia terhadap besarnya arus yang mengalir di dalamnya adalah terbatas. Sementara besar dan lamanya arus yang masih mampu ditahan oleh manusia sampai batas yang berbahaya sulit ditetapkan. Berbagai percobaan dilakukan oleh para ahli pada sukarelawan yang bertubuh sehat untuk mencari batas dari pengaruh arus terhadap tubuh yang dibagai dalam:
1. Arus penyebab fibrilasi atau pingsan atau kematian (Ventricular Fibrillation)
2. Arus mulai terasa atau persepsi (Perception current)
3. Arus mempengaruhi otot

4. Arus reaksi

5. Arus penyebab tertahannya respirasi (Respiration arrested)

1.1. Arus Fibrilasi
Pengaruh arus ketika melalui tubuh manusia dapat membahayakan bila melebihi arus yang mempengaruhi otot karena dapat membuat seseorang pingsan bahkan meninggal dunia. Kejadian ini disebabkan pengaruh langsung dari arus terhadap jantung disebut juga ventricular fibrillation yang artinya jantung berhenti bekerja dan peredaran darah berhenti. Untuk penyelidikan tentunya dipakai binatang yang badan dan jantungnya seperti manusia. Pada tahun 1968, Dalziel menyimpulkan
bahwa 99.5% dari manusia yang beratnya kurang dari 50 kg masih dapat bertahan terhadap besar arus dan waktu yang dirumuskan sebagai:

dimana
I = arus fibrilasi

k =
K = 0.0135 untuk manusia dengan berat badan + 50 kg
= 0.0246 untuk manusia dengan berat badan + 70 kg
t = waktu untuk arus ketika melewati tubuh manusia
maka, k(50) = 0.116 A dan k(70) = 0.157 A

1.2. Arus Persepsi
Ketika seseorang memegang suatu penghantar lalu mulai di
aliri arus dari tegangan nol sampai memberi pengaruh karena rangsangan syaraf sehingga terasa nyeri dan bergetar dan tidak membahayakan inilah tahap dari arus tersebut. Untuk arus searah tentunya terasa sedikit panas ditelapak tangan.
Dari hasil uji coba laboratorium di New York 1933 terhadap 40 orang laki-laki dan perempuan didapati arus rata-rata sebagai berikut:
• Untuk laki-laki : 1.1 mA
• Untuk perempuan : 0.7 mA


1.2.1. Arus Mempengaruhi Otot
Bila arus persepsi dinaikkan lagi sehingga rasa sakit mulai terasa maka
lama-kelamaan akan mempengaruhi otot sehingga otot-otot didekat konduktor kaku dan menyebabkan tangan tidak dapat lepas darinya.
Di universitas California dibidang medis menyelidiki kejadian ini pada 134 relawan laki-laki dan 28 perempuan dan mendapat rata-rata yaitu:
• Untuk laki-laki : 16 mA.
• Untuk perempuan : 10.5 mA.
Selain itu ada batas arus maksimum ketika manusia masih dapat melepaskan konduktor tadi yaitu :
• Untuk laki-laki : 9 mA.
• Untuk perempuan : 6 mA.

1.2.2. Arus Reaksi
Arus ini adalah arus terkecil dimana bisa membuat orang terkejut, reaksi menanggapi kejutan inilah yang bisa juga membahayakan karena bergantung pada orang itu sendiri. Hal ini biasanya disebabkan oleh reflek yang berlebihan sehingga seseorang dapat melakukan hal yang tidak diduga lebih bersifat fatal. Dalam penyelidikannya DR. Hans Prinz menyusun batasan-batasan arus dari hasil penelitiannya tersebut didalam tabel berikut:

Tabel 1
Batasan-batasan Arus Dan Pengaruhnya Pada Manusia


Besar Arus (mA) Pengaruh pada Tubuh Manusia

0 - 0.9 Belum terasa pengaruhnya (tidak ada reaksi)

Besar Arus (mA) Pengaruh pada Tubuh Manusia
0.9 - 1.2 Terasa ada arus tetapi tidak menimbulkan kontraksi, kejang dan kehilangan kontrol
1.2 - 1.6 Mulai terasa seperti ada yang merayap di dalam tangan
1.6 - 6 Tangan sampai ke siku merasa kesemutan
6 - 8 Tangan mulai kaku dan rasa kesemutan bertambah
13 - 15 Rasa sakit tidak tertahankan, penghantar masih dapat dilepaskan dengan gaya yang besar sekali
15 - 20 Otot tidak sanggup melepaskan penghantar
20 - 50 Dapat mengakibatkan kerusakan pada tubuh manusia
50 - 100 Batas arus yang dapat menyebabkan kematian



1.2.2.1. Arus Penyebab Tertahannya Respirasi
Pengaruh arus sambaran petir pada respirasi dibagi menjadi dua cara, pertama-tama pengaruh tertahannya otot-otot pada bagian dada setelah arus mendadak tadi sehingga menahan saluran pernafasan. Yang kedua ialah pengaruh hanya berlangsung selama arus mengalir karena arus petir hanya mengalir sekitar 10 mikrodetik saja. Dengan kata lain pengaruh akibat arus sambaran petir setelah kejadian lebih mendapat perhatian.

Pada tahun 1930, MacLachlan melaporkan suatu kecelakaan akibat sambaran petir pada frekuensi tenaga dimana korban menerima tegangan sebesar 22 kV antara tangan yang satu sebagai kontak dan tangan lain dan kaki sebagai lawannya. Pernafasan orang ini langsung berhenti, tetapi dapat berlanjut setelah mendapat pernafasan buatan selama delapan jam.
Laporan lain yang didapat yaitu dari Lynch dan Shorthouse (1949) ketika sambaran petir langsung mengenai dua orang pemain sepak bola yang berdiri berdekatan. Arus mengalir dikeduanya dari kepala sampai kaki, walaupun tidak ada tanda jaringan luar yang terbakar tanda hanya terkena tegangan pindah atau lompatan. Akibatnya pernafasan mereka juga tertahan dan segera diberi pernafasan buatan, juga ada kemungkinan arus lain, misalnya arus fibrilasi juga berperan.

Untuk batasannya dilakukan penyelidikan hanya pada kepala binatang, pada tahun 1972, Kitagawa menemukan bahwa dibutuhkan energi minimum 14 J atau sekitar 5.5 J.kg-1 untuk mengakibatkan kematian karena tertahannya pernafasan.

1.2.3. Tegangan Pada Tubuh Manusia Akibat Petir
Kemungkinan terjadinya kecelakaan akibat petir pada pekerja disua
tu stasiun pemancar dapat terjadi didalam maupun diluar gedung. Gradien tegangan yang tinggi secara mendadak dapat menghasilkan berbagai faktor gangguan atau kesalahan ke tanah yang memungkinkan mengenai manusia. Berikut adalah macam dari tegangan dan analisis pendekatan untuk berbagai kemungkinan.

2.1 Tegangan Akibat Sambaran Langsung

Berbagai kejadian akibat sambaran langsung (direct strike) memberikan berbagai macam kemungkinan akibat, dimana resistansi tubuh manusia mulai kejang-kejang ketika tersambar sekitar tegangan petir 4 kV sehingga arus yang mengalir kira-kira 4 A seperti pada sub bab sebelumnya dapat mengakibatkan kematian. Namun pada kondisi sesungguhnya ada beberapa korban yang bertahan hidup.
Sambaran ini juga bisa mengenai sekaligus beberapa orang yang berdiri berdekatan, tidak jarang pada kasus tertentu bagian tubuh ada yang terbakar ini bisa juga karena baju yang dikenakan terbakar. Adapula yang melewati payung yang dipegang dan sepatupun bisa ter
koyak karenanya.

2.2 Tegangan Sentuh

Tegangan (contact voltage) ini timbul ketika seseorang memegang sebuah benda atau konduktor yang sedang dialiri arus sambaran petir dimana orang tersebut juga terhubung ke tanah.
Besar arus yang mengalir dibatasi oleh nilai resistansi dari tubuh manusia tersebut, adapun model matematis dari peristiwa tegangan sentuh dapat di analogikan dalam persamaan berikut:

dimana:
Es = tegangan sentuh (volt)
Rk = resistansi tubuh manusia ( 1000 ohm)
Rf = tahanan kontak ke tanah dari satu kaki pada tanah yang dilapisi

koral 10 cm ( 3000 ohm)
Ik = besar arus yang mengalir di tubuh (A)
dengan Rf mendekati harga 3.s dimana s adalah tahanan jenis tanah disekitar permukaan. Arus Ik diambil berdasarkan harga dalam persamaan 16, dengan k memilih angka 0.116. Maka selanjutnya persamaan 17 akan menjadi:
( 2)
dengan s dalam satuan ohm-meter untuk lapisan koral 10 cm dan t adalah waktu kejut dalam satuan detik. Berikut tabel tegangan sentuh yang tidak membahayakan,

Tabel 2

Tegangan Sentuh Yang Tidak Membahayakan
Dengan Durasi

Durasi (detik) Tegangan Sentuh (Volt)
0.1 1.980

0.2 1.400
0.3 1.140
0.4 990
0.5 890
1.0 626
2.0 443
3.0 362

2.3 TEGANGAN LANGKAH

Ketika seseorang berdiri di atas permukaan tanah dan tiba-tiba dijarak tertentu ada sambaran petir ke tanah baik langsung maupun langsung maka akan ada beda potensial diantara kedua kakinya (step voltage).
Untuk analisis matematisnya dianggap jarak antara kedua kaki 1 meter dan diameter kakinya adalah 8 cm dengan kaki telanjang dapat ditentukan persamaannya dengan mengambil persamaan 17 diubah pada Rf menjadi rangkaian seri, sebagai berikut:
2.4 Tegangan Pindah.
Hal khusus dari sifat tegangan sebagai miniatur dari lompatan besar suatu petir disebut juga side flash yang disebut dengan tegangan lompat. Hal ini bisa terjadi sebagai contoh ketika seorang bocah bermain layang-layang dalam keadaan langit berawan tiba-tiba ia melihat ada sambaran kilat yang cukup jauh dari layang-layangnya, tetapi saat itu juga tangan bocah itu terbakar dan akibat kejutannya ia jatuh pingsan.

1.3. Akibat Sambaran Petir Pada Perangkat Elektronik
Perangkat elektronik yang dimaksud tentunya terutama adalah perangkat lunak yang berada pada stasiun pemancar. Seperti yang kita ketahui bahwa gangguan yang dimaksud biasa disebut noise ataupun gangguan lain yang dapat mengakibatkan interupsi pada proses pengiriman data sebagaimana kita ketahui pada umumnya memakai sistem digital.
Tegangan dan arus induksi akibat sambaran petir dapat mengakibatkan kerusakan pada peralatan elektronika. Menurut Sowa K. ( 1985 ), Kadete, H. dan Omari S. ( 1990 ) dan K. T. Sirait ( 1987 ) kerusakan tersebut diakibatkan oleh:
1. Pengaruh tegangan induksi sambaran petir
a) Harga maksimum tegangan induksi, mengakibatkan kerusakan pada suatu MOSFET, apabila tegangan maksimum induksi tersebut melebihi tegangan lapisan batas yang diijinkan.

b) Impuls tegangan induksi, , mengakibatkan kerusakan pada suatu transistor akibat energi impuls tegangan induksi melebihi batas energi yang diijinkan didalam lapisan batas transistor.

dengan Wg energi pada lapisan batas dan ug tegangan pada lapisan batas pada arah konduktif.

c) Impuls kuadrat tegangan induksi, , menyebabkan kerusakan pada tahanan R akibat adanya energi yang memanaskan tahanan tersebut sebesar

d) Kecuraman tegangan induksi maksimum, , mengakibatkan kerusakan MOSFET, sebab parameter ini akan menghasilkan arus yang melebihi arus gerbang yang diijinkan.

Pengaruh Kecuraman Pulsa Pada MOSFET
2. Pengaruh arus induksi sambaran petir
a) Harga maksimum arus induksi i, mengakibatkan rusaknya dioda akibat besar arus yang melebihi arus balik yang diijinkan memasuki dioda.


b) Muatan listrik dari arus induksi , mengakibatkan kerusakan pada transistor akibat energi yang diterima transistor melebihi energi yang diijinkan pada lapisan batas

dengan Ug tegangan dioda dari lapisan batas pada arah koduktif.
c) Impuls kuadrat arus induksi, , akan mengakibatkan kerusakan pada tahanan akibat menerima energi yang melebihi ambang batas energi tahanan.

d) Kecuraman arus induksi maksimum , mengakibatkan rusaknya MOSFET akibat tegangan induksi yang dihasilkan melebihi ambang batas tegangan titik batas sambungan

Selain dapat merusak komponen elektronika maka tegangan tinggi terpa petir dapat pula merusak sistem isolasi dari peralatan yang tersambar.
Dari studi yang telah dilakukan tersebut dapat disimpulkan bahwa gelombang impuls petir dapat menimbulkan kerusakan baik pada komponen elektronikanya maupun sistem isolasinya.

Disarikan dari Artikel Ir.Syariffuddin Mahmudsyah,M.Eng (Guru Listrik-Teknik Listrik Perminyakan)

0 komentar:

Posting Komentar

RUANG RIUNG

MAU PASANG BANNER SILAHKAN: Kotak yang atas untuk gambar misal : http://images.cooltext.com/1478198.png Kotak Bawah untuk alamat blog misal: http://ahmadsyahbio.blogspot.com












>



KLIK TOMBOL ATAS
Related Posts with Thumbnails