Gula menyebabkan Kerusakan Sel dan Penuaan
Makanan yang sehari-hari dimakan dapat mempengaruhi proses penuaan. Makanan yang kita makan dapat memberi bahan bakar bagi tubuh dan mempertahankan kerja sistem tubuh yang kompleks. Kurangnya pengonsumsian protein kualitas tinggi dapat menyebabkan kerusakan sel, dan tubuh pun tidak mampu memperbaikinya. Kerusakan ini sebetulnya tidak perlu terjadi dan dapat diperbaiki. Konsumsi gula dan karbohidrat berlebihan menyebabkan kandungan gula dalam darah meningkat sehingga terjadi sejumlah reaksi kimia yang mengakibatkan peradangan. Awalnya gula darah akan bereaksi dengan mineral dalam tubuh, seperti zat besi dan tembaga sehingga menghasilkan radikal bebas yang kemudian akan menyerang selaput lemak sel. Akibatnya, timbul aliran zat kimiawi penyebab peradangan sehingga menimbulkan kerusakan yang lebih parah dan mempercepat penuaan.
Peradangan
sama dengan penuaan. Peradanganlah yang menyebabkan timbulnya kerutan,
mudah lupa, mudah tersinggung dan stress dan menurunnya kesehatan. Gula
darah yang meningkat akan menghasilkan radikal bebas yang dapat
mengoksidasi lemak. Lemak yang teroksidasi ini tidak baik bagi tubuh.
Kolesterol juga dapat teroksidasi. Kolesterol dibagi menjadi 2 yaitu
LDL dan HDL. Kebanyakan orang menyebut LDL sebagai kolesterol jahat dan
HDL sebagai kolesterol baik. Kolesterol LDL dapat menjadi jahat bila
teroksidasi. Gula darah yang tinggi akan menyebabkan LDL teroksidasi.
Kalau teroksidasi, LDL akan menimbulkan timbunan plak pada dinding
pembuluh arteri. Timbunan ini dapat menyebabkan pembuluh darah
tersumbat sehingga terjadilah penyakit jantung koroner. Dalam hal ini,
tingginya kadar gula darah dapat memicu terjadinya penyempitan pembuluh
darah dan jantung koroner.
Membanjirnya
gula dalam darah dapat mengakibatkan kolagen pada kulit jadi saling
silang, sehingga memicu timbulnya kerutan, kulit kendur, dan memudarnya
warna kulit. Selain itu, serotonin (zat kimiawi otak yang menimbulkan
perasaan senang) akan menurun drastis. Kopi dapat meningkatkan kadar
insulin dan merangsang produksi hormon kortisol, yaitu hormon stress,
yang menyebabkan perut menimbunan lemak dan juga menimbulkan efek
toksik (racun) pada sel-sel otak.
Molekul
gula dapat pula mengikatkan dirinya pada serat-serat kolagen. Ini dapat
menimbulkan serangkaian reaksi kimia spontan. Reaksi ini akan berujung
pada pembentukan dan akumulasi ikatan saling silang antara molekul
kolagen. Saling silang yang terjadi pada kolagen ini menyebabkan
hilangnya elastisitas kulit. Secara normal, untaian kolagen yang sehat
akan saling terentang di atas satu sama lain sehingga kulit akan tetap
elastis dan tidak ada kerutan. Orang-orang yang kolagennya telah
bersaling silang akibat bertahun-tahun mengonsumsi karbohidrat dan gula
berlebih kulitnya tidak elastis seperti semula. Garis-garis halus akan
menetap karena di situlah molekul gula terikat pada kolagen sehingga
mengakibatkan serat-serat kolagen menjadi kaku. Ikatan antara gula dan
kolagen aakan menghasilkan sejumlah besar radikal bebas yang akan
mengarah ke timbulnya peradangan yang lebih banyak lagi.
Tubuh
membutuhkan karbohidrat agar dapat berfungsi normal. Makanan yang bagus
untuk dikonsumsi adalah yang mengandung kadar gula/karbohidrat rendah
dalam wujud buah-buahan dan sayur-sayuran. Makanan tersebut mengandung
vitamin, mineral dan antioksidan yang dapat memperlambat tanda-tanda
penuaan dan memberikan energi esensial. Makanan ini juga mengandung air
yang dapat membantu mencegah dehidrasi kulit dan tubuh. Produk kalengan
perlu dihindari karena proses pemanasan dan pengolahannya merusak
banyak zat gizi yang dikandung makanan. Selain itu, makanan kalengan
juga mengandung garam dan gula yang jika berlebih, tidak dibutuhkan
tubuh. Di antara makanan yang dapat dinikmati adalah almond, alpukat,
apel, asparagus, ayam, bayam, blueberry, brokoli, buncis, kepiting,
anggur, jahe, jamur, tomat, kacang-kacangan, kedelai, kembang kol,
mentimun, kiwi, cerry, jeruk, kubis, ikan kod, lobak, lobster, minyak
zaitun, putih telur, salmon, sayur-sayuran hijau, selada, susu rendah
lemak, tahu, teh, terong, udang, yogurt dan zaitun.(berkaseredy)
- http://www.chem-is-try.org/
0 komentar:
Posting Komentar